Breaking

Thursday, May 21, 2020

Studi Catat Hanya 1 Persen Warga Denmark Terinfeksi Corona



KlikQQ - Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya sekitar 1 persen warga Denmark yang terinfeksi virus corona. Hasil studi ini meningkatkan kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi Covid-19 di Denmark.

Studi tersebut dirilis oleh lembaga kesehatan Denmark, Statens Serum Institut (SSI). SSI beroperasi di bawah Kementerian Kesehatan Denmark yang bertanggung jawab untuk mengawasi penyebaran penyakit menular.

Para peneliti memilih secara acak sebanyak 2.600 peserta warga Denmark. Sebanyak 1.071 di antaranya setuju untuk menjalani pengujian antibodi.

Hasilnya, hanya 12 dari mereka yang dinyatakan positif. Angka ini setara dengan sekitar 1,1 persen dari keseluruhan peserta.

Kendati demikian, angka tersebut diklaim tak bisa menjadi gambaran sepenuhnya seluruh populasi Denmark. "Apakah angka-angka itu dapat menjadi gambaran seluruh populasi Denmark bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang tak bisa kami temukan," ujar perwakilan SSI, Steen Ethelberg, dalam sebuah pernyataan, melansir AFP.

SSI sendiri hanya melakukan tes di lima lokasi terpilih. Dengan demikian, tes dilakukan terbatas pada mereka yang berada di kota-kota terpilih.

Menanggapi hasil tersebut, para ahli khawatir Denmark rentan terhadap penyebaran penularan Covid-19 dengan kecepatan yang lebih masif.

"Pada tingkat kolektif, kita tidak memiliki ketahanan. Itu berarti ada potensi penyebaran epidemi lagi [gelombang kedua]," ujar ahli penyakit menular Denmark, Jens Lundgreen.

Pada Rabu (20/5), Denmark melaporkan sebanyak 11.117 kasus positif Covid-19 dengan 554 kematian yang terkonfirmasi.

Denmark sendiri telah melakukan pelonggaran aturan pembatasan. Sejak 15 April lalu, Denmark telah membuka kembali sekolah dasar dan taman kanak-kanak dengan mengikuti pedoman pencegahan Covid-19 yang berlaku.

Pada pekan ini, sejumlah sekolah menengah berencana akan dibuka kembali diikuti dengan pembukaan beberapa sarana publik seperti museum, mal, bioskop, dan kebun binatang.

No comments:

Post a Comment