Breaking

Friday, July 17, 2020

Pemilik RS Bangladesh Terbitkan Ribuan Hasil Tes Corona Palsu


Pemilik RS Bangladesh Terbitkan Ribuan Hasil Tes Corona Palsu

KlikQQ - Pemilik rumah sakit di Bangladesh ditangkap polisi karena dituduh mengeluarkan hasil tes virus corona palsu.

Pria bernama Mohammad Shahed itu diduga menerbitkan sertifikat bebas Covid-19 tanpa tes kepada ribuan pasien di dua rumah sakit miliknya.

"Rumah sakit melakukan 10.500 tes virus corona, hanya 4.200 yang asli dan sisanya, 6.300 diberikan tanpa melakukan tes," kata Juru Bicara Batalyon Aksi Cepat Kolonel Ashique Billah seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/7).

Shahed ditangkap pada Rabu (15/7) setelah sembilan hari diburu. Pria 42 tahun itu dibekuk ketika hendak melarikan diri ke India. "Dia ditangkap di tepi sungai perbatasan saat berusaha melarikan diri ke India. Saat ditangkap dia mengenakan burqa," kata Billah.

Selain Shahed, belasan orang yang terlibat dalam sindikat penipuan ini telah ditahan lebih dulu.

Shahed juga dituduh memungut biaya sertifikat dan perawatan pasien virus corona. Padahal rumah sakit yang berada di ibu kota Dhaka itu sudah melakukan kesepakatan dengan pemerintah untuk memberikan perawatan gratis.

Seorang dokter dan suaminya turut ditangkap karena menerbitkan ribuan sertifikat virus corona palsu di laboratorium mereka di Dhaka.

Sebagian besar korban penipuan ini adalah pekerja migran yang ingin berangkat ke luar negeri.
Italia pekan lalu menghentikan penerbangan Roma-Bangladesh setelah sejumlah penumpang yang tiba dari Dhaka dinyatakan positif Covid-19.

"Beberapa orang Bangladesh yang dites positif di Italia diduga membawa sertifikat Covid-19 negatif dari Bangladesh," kata ketua aliansi buruh migran Bangladesh Shakirul Islam.

Para ahli memperingatkan hasil tes palsu itu telah memperburuk penanganan pandemi virus corona di negara berpenduduk 168 juta orang itu.

Hingga kini Bangladesh memiliki 193.590 kasus virus corona dan 2.457 kematian. Namun ahli medis memperkirakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena pengujian yang sangat sedikit.

Bangladesh juga telah memulai kembali kegiatan ekonomi usai mencabut penutupan yang dimulai sejak akhir Mei meski penularan virus corona masih tinggi.

No comments:

Post a Comment