Breaking

Thursday, August 13, 2020

Ketika Dunia Meragukan Vaksin Corona Buatan Rusia

Ketika Dunia Meragukan Vaksin Corona Buatan Rusia



KLIKQQ - Rusia menjadi negara pertama yang mengumumkan telah menyetujui vaksin virus corona. Presiden Vladimir Putin bahkan mengatakan putrinya menjadi salah satu orang yang telah disuntik vaksin itu.

Namun vaksin ini telah menimbulkan keraguan karena proses pembuatannya yang begitu cepat di saat negara-negara lain masih melakukan uji klinis tahap tiga.

Seperti yang disampaikan Pakar Penyakit Menular Amerika Dr Anthony Fauci. Saat diwawancara ABC News bahwa dia sangat meragukan vaksin yang dinamai Sputnik V dan disebut-sebut oleh Presiden Vladimir Putin, telah terbukti aman dan efektif.

BACA JUGA : Pujasera Blok S Ditutup Setelah Pedagang Positif Covid-19


Fauci yang juga direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, membagikan komentar secara eksklusif dengan National Geographic dalam diskusi panel virtual.

"Saya berharap Rusia benar-benar membuktikan secara definitif bahwa vaksin itu aman dan efektif," kata Fauci. "Saya benar-benar ragu mereka telah melakukan itu."

Kementerian kesehatan Rusia menyetujui vaksin tersebut setelah hanya dua bulan uji coba.

Menkes Jerman Skeptis

skeptis

Keraguan yang sama juga dilontarkan oleh Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada hari Rabu mengatakan dia skeptis tentang Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan regulasi untuk vaksin Covid-19, mengatakan itu adalah kunci untuk memiliki produk yang aman dan teruji daripada hanya menjadi yang pertama.

"Ini bukan tentang menjadi yang pertama entah bagaimana - ini tentang memiliki vaksin yang efektif, teruji, dan karenanya aman," kata Spahn kepada radio Deutschlandfunk.

"Untuk mendapatkan kepercayaan pada vaksin semacam itu, saya pikir sangat, sangat penting, bahkan selama pandemi, untuk melakukan studi dengan benar, tes yang relevan dan terutama mempublikasikannya. Masalahnya adalah kami hanya tahu sedikit tentang itu karena otoritas Rusia tidak terlalu transparan, "katanya.

Diteliti Israel


Sementara itu Israel menyatakan akan meneliti vaksin Covid-19 buatan Rusia dan akan merundingkan pembelian vaksin tersebut jika terbukti mampu menjadi sebuah "produk serius", kata menteri kesehatan Israel.

"Kami mengikuti secara cermat setiap laporan, tak peduli dari negara mana saja," kata Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein kepada wartawan. "Kami sudah mendiskusikan laporan dari pusat riset di Rusia soal pengembangan vaksin.

"Jika kami yakin ini adalah produk serius, kami juga akan berupaya melakukan negosiasi. Tetapi saya tidak ingin menipu siapa pun. Staf profesional kementerian sedang mengerjakan ini sepanjang waktu. Vaksin tidak akan tiba besok," katanya.

Israel sedang mengembangkan calon vaksinnya sendiri dan berencana memulai uji klinis pada manusia secepatnya pada Oktober. Pihaknya juga meneken kontrak dengan produsen obat Moderna dan Arcturus Therapeutics sebagai opsi pembelian calon vaksin mereka.

Dipesan 1 Miliar Dosis

miliar dosis

Meski diragukan oleh banyak negara, Rusia mengungkapkan 20 negara dari Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia telah memesan vaksin itu.

Dalam sebuah konferensi pengumuman pendaftaran vaksin, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menjelaskan pihaknya telah menerima pesanan 1 miliar dosis.

"Bersama dengan rekan luar negeri kami, kita siap memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin setiap tahun," kata Kirill Dmitriev, dikutip dari Russia Today, Rabu (12/8).

Semua yang diproduksi di Rusia akan digunakan di dalam negeri, dan dosis untuk penggunaan di negara lain akan dibuat di luar negeri.

Menurut Dmitriev, RDIF juga bekerja untuk program bantuan kemanusiaan untuk negara-negara berkembang, dengan tujuan membuat vaksin Covid-19 tersedia di negara-negara yang tidak mampu memproduksi atau membeli sendiri.

Filipina Ingin Terlibat Uji Coba

terlibat uji coba

Dari Filipina, Presiden Rodrigo Duterte mengatakan dirinya ingin berpartisipasi dalam uji coba, sembari menyambut tawaran pengiriman vaksin dari Moskow yang diharapkan akan bebas biaya.

Rusia berharap persetujuan regulasi untuk vaksin Covid-19 potensial bisa keluar bulan ini dan siap mengirimkannya ke Filipina, atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk produksi massal.

Angka kasus di Filipina salah satu tertinggi di Asia, naik menjadi 136.638 pada Senin setelah data harian meningkat menjadi 6.958 kasus.

"Saya akan menyampaikan ke Presiden (Vladimir) Putin bahwa saya punya kepercayaan besar dalam penelitian Anda dalam melawan Covid dan saya percaya vaksin yang Anda produksi sangat baik bagi kemanusiaan," kata Duterte di sebuah tayangan televisi pada Senin, dikutip dari Aljazeera, Rabu (12/8).

Untuk menghilangkan ketakutan publik, Duterte menawarkan diri sebagai kelinci percobaan saat vaksin tersebut nantinya tiba di Filipina.

"Saya bisa jadi yang pertama yang mereka bisa jadikan percobaan," cetusnya.

Kantornya pada Selasa mengatakan Filipina siap untuk bekerja sama dengan Rusia dalam uji coba vaksin, pasokan dan produksi.
putriular.com

No comments:

Post a Comment