Breaking

Wednesday, July 8, 2020

Target Jokowi Meleset, Jatim Masih Berupaya Tekan Corona


Target Jokowi Meleset, Jatim Masih Berupaya Tekan Corona

KlikQQ - Target dua pekan yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan angka kasus virus corona (Covid-19) berakhir hari ini, Rabu (8/7).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku pihaknya masih terus berupaya menekan laju penyebaran virus corona, meski kenyataannya target tersebut meleset karena kasus di Jatim terus meroket.

Ia mengatakan upaya pengendalian penularan Covid-19 masih terus dilakukan hingga saat ini bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Jatim.

Khofifah juga terus berkoordinasi dengan Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya dengan menginstruksikan jajarannya hingga ke lini bawah agar bergerak memutus rantai penularan virus corona.
 
"Babinsa, Danramil. Babinkamtibmas, Polsek. Peta di mana masing-masing TNI Polri lini paling bawah ikut proteksi kasus muncul di desa/kelurahan masing-masing," kata Khofifah, Selasa (7/7).

Tak hanya itu, penyekatan-penyekatan dilakukan di kawasan Surabaya Raya, yakni Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Mengingat, penyumbang kasus terbanyak di Jatim ialah ketiga daerah tersebut.

Khofifah bersama Forkopimda juga gencar melakukan pembagian masker ke masyarakat. Seperti di pasar, mal hingga titik keramaian warga lainnya.

"Format penyekatan beberapa titik Surabaya Raya. Kami bersama-sama bagi masker di mana saja. Kemudian luaskan jejaring dengan berbagai elemen," ujarnya.

Lebih lanjut Pemprov Jatim juga akan mengoptimalkan RS Darurat atau RS Lapangan Covid-19 di Jalan Indrapura Surabaya, dengan one gate system.

"Kita melihat mekanisme kerja dari sistem ini. One gate system, kita bisa memantau real time. Kalau misalnya membutuhkan rujukan, jenisnya apa. Maka dalam sistem ini tampak (RS Rujukan) se-Surabaya Raya. Ada 31 rumah sakit," kata Khofifah.

Melalui one get system itu, maka proses perujukan pasien bisa lebih efektif, cepat dan tak menumpuk di satu rumah sakit saja. Hal itu sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Maka dalam sistem ini terpetakan. Harapannya ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan lakukan percepatan layanan. Prinsipnya cepat dievakuasi, cepat dilayani, insyallah cepat sembuh," ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya telah menginstruksikan provinsi Jawa Timur menekan jumlah kasus corona dalam waktu dua pekan ke depan. Jokowi memastikan bakal memantau perkembangan kasus corona di wilayah tersebut.

"Saya ingin lihat dua minggu setelah ini ada progress yang baik atau tidak," ujar Jokowi saat meninjau Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Kamis (25/6).

"Saya akan memantau terus, mengikuti, melihat data-data yang ada di provinsi Jatim dan kita harapkan dalam dua minggu ini betul-betul ada penurunan signifikan, R0-nya, Rt-nya semua kita harapkan bisa turun," lanjut Jokowi saat itu.

Berdasarkan catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jatim, setelah kunjungan Presiden Jokowi pada 25 Juni, kasus positif corona Jatim pada 26 Juni bertambah 363 kasus menjadi total 10.886 kasus. Kemudian pada 27 Juni bertambah 299 kasus menjadi total 11.170 kasus.

No comments:

Post a Comment